Sunday, November 27, 2011

ILMU SHOROF (ii)-(10/22)-Isim Ditinjau Dari Perubahan Harokat Akhir (sambungan)

ILMU SHOROF (ii)-(10/22)-Isim Ditinjau Dari Perubahan Harokat Akhir (sambungan)
(1)        Isim Dhomir
Isim Dhomir adalah isim yang menunjukkan erti ganti nama (kata ganti) orang pertama, orang kedua atau orang ketiga.
-                      Orang pertama adalah yang berbicara.
-                      Orang kedua adalah yang dilawan berbicara.
-                      Orang ketiga adalah yang dibicarakan.
Contoh:
Orang pertama:

أَنَا  (saya)
نَحْنُ  (kami)

Orang kedua:


Mudzakkar
أَنْتَ
(kamu)
أَنْتُمَا
(kalian, kamu berdua)
أَنْتُمْ
(kalian semua, lebih dari dua)

Muannats
أَنْتِ
(kamu)
أَنْتُمَا
(kalian, kamu berdua)
أَنْتُنَّ
(kalian semua, lebih dari dua)

Orang ketiga:


Mudzakkar
هُوَ
(dia)
هُمَا
(dia berdua)
هُمْ
(mereka, lebih dari dua)

Muannats
هَيَ
(dia)
هُمَا
(dia berdua)
هُنَّ
(mereka, lebih dari dua)

(2)        Isim Isyaroh
Isim Isyaroh (kata tunjuk) adalah isim yang menunjukkan sesuatu. Ia biasanya diertikan sebagai “ini” atau “itu”.
Contoh:
Mudzakkar
هَذَا  (ini)
ذَلِكَ  (itu)
Muannats
هَذِهِ  (ini)
تِلْكَ  (itu)
(3)        Isim Maushul
Isim Maushul (kata sambung) adalah isim yang diletakkan untuk menerangkan, sebagai perantara kata yang disebutkan sesudahnya. Ia biasanya diertikan dengan “yang”.
Contoh:

الَّذِيْ
(yang, untuk mudzakkar)
الَّتِيْ
(yang, untuk muannats)

(4)        Isim Syarat
Isim Syarat adalah isim yang memerlukan fi’il syarat dan jawab syaratnya.
Sebagai gambaran perhatikan contoh dibawah:

مَنْ جَدَّ وَ جَدَ
Barang siapa bersungguh-sungguh maka dia akan dapat.

Keterangan:

مَنْ
sebagai isim syarat
جَدَّ
sebagai fi’il syarat
وَ جَدَ
sebagai jawab syaratnya

Yang termasuk sebagai isim syarat adalah:

مَنْ
(barang siapa)
أَيْنَمَا
(dimana pun)
كَيْفَمَا
(bagaimana pun)
مَا
(apapun)
أَنَّى
(bagaimana pun)
أَيْنَ
(dimana pun)
مَتَا
(bila pun)
حَيْثُمَى
(dimana saja)
أَيَّانَ
(bilamana)

(5)        Isim Istifham
Isim Istifham adalah isim yang digunakan untuk pertanyaan.
Yang termasuk dalam isim istifham adalah seperti berikut:

مَنْ
(siapa)
مَا
(apa yang)
مَاذَا
(apa yang)
أَيْنَ
(dimana)
كَيْفَ
(bagaimana)
كَمْ
(berapa)
مَتَى
(bila)
أَيَّانَ
(dimana)

Contoh:

مَنْ إِسْمُكَ ؟
(siapa nama kamu?)
كَمْ عُمْرُكَ ؟
(berapa umur kamu?)

(6)        Asma’ul Af’al
Asma’ul Af’al adalah isim yang menunjukkan makna fi’il, tetapi tidak menerima tanda-tanda fi’il.
Asma’ul Af’al terbahagi kepada tiga, iaitu:
(i)         Bermakna fi’il madhi, antara lain:

هَيْهَاتَ
(telah jauh)
شَتَّانَ
(telah bercerai)
سُرْعَانَ
(telah mempercepat)

(ii)        Bermakna fi’il mudhori’, antara lain:

قَطْ  (cukup)

(iii)       Brmakna fi’il amar, antara lain:

صَهْ
(diamlah)
عَلَيْكَ
(berpegang tuguhlah)
حَيَّ
(marilah)
آمِينْ
(perkenankanlah)
إِيَّاكَ
(waspadalah)
دُونَكَ
(ambillah)

(7)        Sebahagian Zhorof
Zhorof adalah isim yang menunjukkan makna keterangan tempat atau waktu terjadinya sesuatu kejadian.
Sebahagian zhorof yang mabni adalah seperti berikut:

الآنْ
(sekarang)
آنِفًا
(tadi)
أَمْسِ
(semalam)

Nota: Huraian tentang zhorof yang lebih lanjut terdapat pada tajuk I’rob isim yang dinashob.
(8)        Bilangan 11 - 19
Bilangan 11-19 semuanya mabni fathah pada kedua kata penyusunannya, kecuali 12.
Contoh:

جَاءَ أَحَدَ عَشَرَ طَالِبًا
(telah datang sebelas pelajar)
جَاءَ ثَلاَثَةُ عَشَرَ "ضالِبًا
(telah datang tigabelas pelajar)

 Adapun bilangan 12, duanya mu’rob seperti mutsanna sedangkan sepuluhnya tetap mabni fathah.
Contoh:

جَاءَ إِثْنَا عَشَرَطَالِبًا
(telah datang duabelas pelajar)
رَأَيْتُ إِثْنَيْ عَشَرَ طَالِبًا
((aku melihat duabelas pelajar)


 Untuk download tajuk ini sila klik pada link berikut:

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...